Minggu, 16 Desember 2012

Psikologi : Schizophrenia

Schizophrenia

Informasi medis :
Schizophrenia merupakan gangguan mental yang serius yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan realitas (psychosis), halusinasi, delusi (keyakinan palsu), berpikir, bertingkah laku dan punya hubungan sosial yang kacau, walaupun penyebab pasti schizophrenia belum dapat dipastikan, tetapi gangguannya nampak jelas secara biologis. Banyak otoritas menerimanya sebagai “penderita stres yang rapuh”, di mana schizophrenia dianggap kebanyakan muncul pada orang yang rapuh secara biologis. Apa yang membuat seseorang mudah terkena schizophrenia belum diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinan termasuk di dalamnya kelemahan genetis; masalah yang timbul sebelum, selama atau sesudah kelahiran; atau bisa juga disebabkan oleh infeksi virus pada otak. Kesulitan dalam memproses informasi, ketidak mampuan untuk memusatkan perhatian, ketidak mampuan bertingkah laku sesuai dengan yang diterima masyarakat luas, dan ketidak mampuan mengatasi masalah secara umum bisa merupakan pertanda kerapuhan itu. Dalam hal semacam ini, tekanan-tekanan lingkungan sekitar, seperti kehidupan yang penuh ketegangan atau penuh masalah, pelecehan mendasar, memicu serangan dan kambuhnya schizophrenia pada orang yang rapuh itu.
Gejala:
Delusi; merupakan keyakinan palsu yang biasanya melibatkan salah pengertian dalam pemahaman atau pengalaman.
Delusi penyiksaan – yakin kalau dia akan disiksa, dikuntit, ditipu, atau dimata-matai.
Delusi ketersinggungan – yakin kalau sebagian isi buku, surat kabar atau lirik lagu tertentu khusus ditujukan padanya.
Delusi penarikan pikiran atau penyisipan pikiran – keyakinan bahwa orang lain dapat membaca pikirannya, dan bahwa pikiranya dapat mempengaruhi oleh lain, atau bahwa pikiran-pikiran dan dorongan hati dapat dimasukkan kedalam pikirannya oleh kekuatan dari luar.
Halusinasi – pendengaran, penglihatan, penciuman, pencecapan ataupun perabaan. Halusinasi pendengaran adalah gejala yang paling umum. Seseorang bisa “mendengar” suara-suara seolah-olah orang mempergunjingkan tingkah lakunya, atau mengkritik dan melecehkannya.
Gangguan pikiran – berkaitan dengan pemikiran yang kacau, yang nampak jelas dalam bicaranya yang melantur, berganti-ganti topik pembicaraan, dan tidak jelas arahnya. Mungkin bicaranya hanya sedikit kacau atau bisa juga sangat membingungkan dan tidak dapat dimengerti.
Bertingkah laku aneh – bisa seperti kebodohan yang kekanak-kanakan, bingung atau berpenampilan acak-acakan, jorok dan tidak pada tempatnya; diam seperti patung, merupakan perilaku aneh yang ekstrim, di mana seseorang terus berada dalam sikap tubuh yang kaku dan menolak untuk digerakkan atau sebaliknya melakukan gerakan yang tidak bermanfaat dan tanpa tujuan.
Gejala negatif - termasuk punya emosi yang datar, miskin kata-kata (merujuk pada kurangnya daya pikir yang tercermin dalam banyaknya kata-kata yang diucapkan); anhedonia (merujuk pada berkurangnya kemampuan menikmati kesenangan); dan kurang pergaulan sosial (merujuk pada kurangnya minat bergaul dengan orang lain). Gejala-gejala negatif ini seringkali dikaitkan dengan hilangnya motivasi secara umum, tidak punya tujuan dan cita-cita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar